Banyak hal yang aku kadang bingung dengan perilaku setiap teman-temanku yang mempunyai karakteristik yang bermacam-macam dan idealistnya masing-masing. Emang itu keanekaragaman manusia ya, kalau tidak begitu mungkin isa jadi Robot. Tapi ada halnya ketika suatu rumpun grup tempat biasa berkumpul untuk menghilangkan kejenuhan selama bekerja. Cuma terkadang di setiap grup pasti ada seseorang yang cacat (dalam artian bukan secara fisik), di musuhi, di omongi, dan di agung-agungkan di dalam komunitas tersebut. Tapi ketika dalam grup itu sudah terkandung politik dan kubu, itu yang kadang membuatku harus mulai menjaga posisi di setiap teman yang harus di ajak bergaul. Apalagi setiap orang mempunyai pemikiran dan caranya sendiri untuk mempertahankan peryataan dan tanggapan mereka. Cuma ketika seseorang itu sudah mulai main belakng, dan tidak bisa bermain bersih jadinya di grup itu sendiri jadinya serasa tidak nyaman untuk di ajak berkumpul kembali. Sesungguhnya kalau kita bisa berpikir secara dewasa dan mecari jalan tengahnya sih, sebenarnya masih bisa di musyawarahkan lah.
Sepertinya manusia ketika mulai pada titiknya akan mencari suatu yang dia mau dan sama halnya diri kita untuk menentukan jalan yang kita mau bidak yang juga sekitar kita juga memantau pergerakan satu sama lain. Apakah pertemanan di saat-saat umur dewasa ini apakah masih ada yang murni?
No comments:
Post a Comment